Pernapasan Dada dan Perut: Pengertian dan Mekanismenya – Pernapasan adalah tindakan yang sangat sederhana dan sering kita lakukan tanpa pikir panjang. Namun, ada lebih dari sekadar mengambil napas. Pernapasan dapat dilakukan dalam dua cara yang berbeda, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara keduanya, mengapa pernapasan perut sering disarankan sebagai teknik pernapasan yang benar, serta berbagai manfaat dan dampaknya pada kesehatan dan kesejahteraan.
Daftar isi
Pengertian Pernapasan Dada dan Perut
Pernapasan tersebut terdiri dua proses pernapasan yakni ialah pernapasan dada dan pernapasan perut dan juga Pernapasan tersebut juga terdiri atas dua fase yaitu fase inspirasi dan juga ekspirasi yang mana inspirasi tersebut ialah proses masukannya suatu oksigen kedalam tubuh, sedangkan Ekspirasi tersebut ialah proses dimana pengeluaran karbon diokasida dari dalam tubuh,
Kedua fase tersebut ini sangat berperan penting dialam Mekanisme pernapasan dada dan juga pernapasan perut, disebabkan karena pernapasan dada tersebut terjadi dengan melalui fase inspirasi serta juga ekspirasi , hal tersebut juga terjadi pada pernapasan perut dikarenakan pada pernapasan perut tersebut melalui fase inspirasi dan juga fase ekspirasi.
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
- Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
- Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
- Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
- Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
- Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Pengertian Pernafasan
Pernapasan adalah proses yang terjadi secara otomatis meski dalam keadaan tertidur sekalipun karna sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
Pernafasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme Pernapasan Dada Pada Manusia
Pernapasan kita itu terjadi secara atomatis pada saat kita beraktivtas bahkan kita sedang tidur. Menurut tempat terjadinya, pernapasan ada dua yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Sebelumnya pak guru telah membahas urutan sistem pernapasan pada manusia.
Pernapasan luar terjadi pertukaran antara udara di dalam alveolus dengan udara dari darah dalam kapiler. Pernapasan dalam terjadi pertukaran udara dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Karena terdapat organ tubuh yang terlibat dalam pemasukan (inspirasi) maupun pengeluaran udara (ekspirasi), maka mekanisme pernapasan dibagi menjadi dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada merupakan pernapasan yang melibatkan otot tulang antar rusuk. Mekanismenya berikut ini:
- Fase inspirasi (pemasukan udara)
- Ketika tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga volume rongga dada akan membesar.
- Ketika terjadi volume dada yang besar maka tekanan udara di dalam paru-paru akan kecil sehingga udara yang di luar lebih besar dan akan masuk ke paru-paru.
- Fase ekspirasi (pengeluaran udara)
Ketika otot antar tulang rusuk kita relaksasi maka tulang rusuk akan tertekan, sehingga rongga dada akan mengecil. Akibatnya tekanan udara dalam paru-paru akan membesar sehingga udara akan keluar.
Pengertian Pernafasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.
Mekanisme Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalahpernapasan yang melibatkan otot diafragma. Otot diafragma ini yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Mekanismenya berikut ini:
- Fase inspirasi (pemasukan udara)
Ketika terjadi kontraksi pada otot diafragma yang mengembang maka paru-paru juga ikut mengembang. Tekanan udara pada paru-paru akan mengecil dan udara dari luar akan masuk.
- Fase ekspirasi (pengeluaran udara)
Ketika otot diafragma relaksasi maka rongga dada akan mengecil sehingga tekanan udara pada paru-paru akan membesar. Maka yang terjadi udara akan keluar dari tubuh.
Kesimpulannya adalah terjadi tekanan. Ketika tekanan udara di dalam paru-paru, maka udara dari dalam tubuh akan keluar. Ketika tekanan udara dalam paru-paru kecil, maka udara akan masuk ke dalam tubuh. Perlu diingat bahwa tekanan udara akan mengalir dari tekanan tinggi mengalir tekanan yang rendah.
Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan :
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang. Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin :
Hb4 + O2 4 Hb O2
Ketika otot-otot diafragma mengalami kontraksi ke bagian bawah, rongga pada perut mengembang, hal ini menyebabkan tekanan negative dalam rongga dada yang mengakibatkan udara di paksa masuk dalam jumlah besar ke dalam paru-paru dan juga menyebabkan darah mengalir kembali (venous return) secara optimal ke arah jantung. Hal ini justru memberikan keuntungan bagi kesehatan diantaranya yaitu :
- Melancarkan peredaran darah untuk menjaga sistem keseimbangan tubuh secara biologis.
- Meningkatkan sistem immune atau daya tahan tubuh seiring dengan peredaran darah yang optimal. – (Baca : Fungsi fibrinogen dalam plasma darah dan Fungsi sel darah merah dalam tubuh manusia)
- Mencegah terjadinya infeksi paru-paru dan tentunya pada jaringan organ-organ tubuh lainya.
- Menstimulasi hormone endorphin yang dapat menenangkan tubuh (relax), sehingga dapat menurunkan kondisi stress.
- Otot diafragma yang berlangsung terus menerus dengan tekanan yang teratur ke arah organ bagian bawah rongga dada seperti usus, hati, dan lambung dapat memberikan efek yang baik bagi organ tersebut. – (Baca : Bagian-bagian usus besar beserta fungsinya dan sistem pencernaan pada manusia beserta penjelasannya)
Pernapasan perut ini sebenarnya sudah ada semenjak kita lahir, jika kita perhatikan pada bayi dan anak-anak yang sedang tertidur, sangat jelas terlihat pada perut mereka yang terlihat membesar dan mengecil dan ini menunjukan bahwa teknik pernapasan yang mereka gunakan adalah pernapasan perut.
Semula hal ini sama sekali tidak diketahui dengan pasti apa penyebab semakin dewasa orang akan berganti cara dan teknik pernapasan menjadi pernapasan menggunakan dada. Akan tetapi beberapa ilmuwan memberikan beberapa hipotesa bahwa seiring bertambahnya usia maka akan bertambah pula masalah-masalah yang mereka hadapi, sehingga tingkat stress dapat mengarahkan mereka secara tidak sadar melakukan pernapasan menggunakan dada.
Tinggalkan Balasan