Pengertian Kalimat Tunggal Secara Lengkap

Posted by

Kalimat Tunggal – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kalimat Tunggal yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, jenis, unsur dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Kalimat Tunggal

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari unsur Subjek dan Predikat saja. Namun kalimat tunggal bisa juga diikuti dengan objek dan keterangan.

Sebelumnya kalian pasti sudah mengetahui mengenai pengertian dari kalimat bukan, yang dimana kalimat merupakan sebuah rangkaian kata yang tersusun dan membentuk suatu gagasan atau peristiwa. Nah kalimat tunggal ialah kalimat yang hanya memiliki satu gagasan, peristiwa, kejadian saja di dalamnya.

Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya terdiri dari satu struktur penyusun kalimat yang minimal hanya terdiri dari subjek (S) dan Predikat. Namun ada kalanya kalimat tunggal juga membutuhkan unsur objek (O), pelengkap (pel), dan keterangan (k).

Ciri-Ciri Kalimat Tunggal

Adapun ciri-ciri kalimat tunggal yang diantaranya yaitu:

  1. Kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa pokok, dengan kata lain, kalimat tunggal hanya menjelaskan atau menyampaikan satu peristiwa di dalamnya. Contoh: Adik makan (kalimat tunggal), Adik makan dan minum (kalimat majemuk).
  2. Kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja, apakah itu SP, S P O atau S P O K dengan kara lain tidak ada dua unsur yang sama di dalam kalimat.

Contoh:

Budi pergi ke sekolah (kalimat tunggal)
S         P              K

Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi ke pasar (kalimat majemuk)
S          P            K            C                  S            K

Kalimat tunggal tidak pernah menggunakan kata konjungsi atau tanda baca koma di dalamnya.

Contoh:

  • Andi anak yang pintar (kalimat tunggal)
  • Andi anak yang pintar dan rajin (kalimat majemuk)

Baca juga: Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya

Jenis-Jenis Kalimat Tunggal

Berdasarkan predikatnya ada beberapa jensi kalimat tunggal yaitu:

Kalimat Nominal

Kalimat nominal ialah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata benda.

Contoh: Ayahku seorang tentera

S = Ayah
P = Seorang tentara “kata benda”

Kalimat Adjektive

Kalimat adjetive ialah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata sifat.

Contoh: Dewi sangay baik kepada semua orang

S = Dewi
P = Sangat baik (kata sifat)
K = Kepada semua orang

Kalimat Verbal

Kalimat verbal ialah kalimat tunggal yang predikatnya ialah kata kerja.

Contoh: Andi mengerjakan tugasnya dengan serius

S = Andi
P = Mengerjakan

Kalimat Numerial

Kalimat numerial ialah kalimat tunggal yang predikatnya berupa kata bilangan.

Contoh: Lama pembangunan itu bertahun-tahun

S = Lama pembangunan itu
P = Bertahun-tahun

Kalimat Prepositional

Kalimat prepositional ialah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata depan atau preposisi.

Contoh: Jam itu di atas meja kerja ayah

S = Jam itu
P = di atas

Unsur Kalimat Tunggal

Berikut ini terdapat beberapa unsur kalimat tunggal, terdiri atas:

A. Subjek

Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan pikiran.

Ciri-Ciri Subjek

  • jawaban apa atau siapa
  • didahului kata bahwa
  • berupa kata atau frasa benda (nomina)
  • disertai dengan kata ini atau itu
  • disertai pewatas yang
  • kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa
  • tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain.
  • tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.

Contoh :

  1. Ardi bermain bola di halaman.
  2. Siswa kelas VI sedang menjalani ujian matematika.
  3. Melukis itu melatih kreatifitas.

B. Predikat

Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan.

Baca juga: Pengertian Bakat Menurut Para Ahli

Ciri-Ciri Predikat

  • jawaban mengapa, bagaimana
  • dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
  • dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir
  • dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain
  • tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek
  • didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
  • predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat atau bilangan.

Contoh :

  1. Rini menyanyi dengan merdu.
  2. Tono membaca buku cerita.
  3. Ayah bekerja di sawah.

C. Objek

Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.

Ciri-Ciri Objek

  • berupa kata benda
  • tidak didahului kata depan
  • mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif
  • jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif
  • dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.

Obyek terdiri dari dua macam yaitu objek penderita dan objek penyerta :

1. Objek penderita adalah kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kolompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subjek.

Makna objek penderita :

Penderita

Contoh : Pak Ali membajak sawah

Penerima

Contoh : Ibu menjahit baju adik
Tempat

Contoh  : Wisatawan mengunjungi Pulau Bali.
Alat

Contoh : Andi melempar bola ke arah Budi.
Hasil

Contoh : Anak-anak mengerjakan tugas pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Objek penyerta adalah objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta :

Penderita.

Contoh : Ibu membelikan adik buku baru.

Hasil.

Contoh : Penjahit itu membuatkan ibu baju kebaya.

D. Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Keterangan

  1. bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
  2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
  3. dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).

Jenis-Jenis Keterangan

Terdiri atas:

1. Keterangan tempat

Contoh : Ayah akan perdi ke Surabaya

2. Keterangan alat

Contoh  : Ibu memotong sayuran dengan pisau

3. Keterangan waktu

Contoh : Andi belajar matematika pukul 8 malam

4. Keterangan tujuan

Contoh  : Bayi harus minum susu supaya sehat

5. Keterangan penyerta

Contoh : Ibu pergi ke pasar bersama kakak.

6. Keterangan cara

Contoh : Bacalah buku itu dengan seksama

Contoh Kalimat Tunggal

Berikut ini terdapat beberapa contoh kalimat tunggal, terdiri atas:

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P

  1. Dudi menyebrang.
  2. Ia mencari.
  3. Intan bermain.
  4. Rudi belajar.
  5. Saskia memancing.

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P-O

  • Dudi menyebrang sungai.
  • Ia mencari uang.
  • Intan bermain bola.
  • Rudi belajar bahasa.
  • Saskia memancing ikan.

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P-Pel

  1. Diki tertawa terbahak-bahak.
  2. Riski berlari kencang.
  3. Rino tidur pulas.
  4. Hujan turun deras sekali.
  5. Rika menangis tersedu-sedu.

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P-K

  • Diki tertawa sampai terbahak-bahak.
  • Riski berlari dengan kencang.
  • Rino tidur dengan pulas.
  • Hujan turun dengan sangat deras.
  • Bapak pergi ke kantor.

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P-O-Pel

  1. Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan.
  2. Mereka menamai anak itu Sarah.
  3. Ia mengirimi ibunya uang.
  4. Ibu membuatkan kami nasi goreng.
  5. Ibu memberikan kami uang jajan.

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P-O-Pel

  • Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan di sini.
  • Mereka menamai anak itu Sarah kemarin.
  • Ia mengirimi ibunya uang untuk biaya hidup.
  • Ibu membuatkan kami nasi goreng setiap pagi.
  • Ibu memberikan kami uang jajan sebesar Rp. 3000.

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P-O-K

  1. Libi minum susu setiap pagi.
  2. Binatang itu memanjat pohon untuk tidur.
  3. Mereka memakan makanan itu dengan cepat.
  4. Pak Hari menyebrang jalan dengan hati-hati.
  5. Susi naik kereta tadi malam.

Contoh kalimat tunggal dengan pola S-P-Pel-K

  • Rika menangis tersedu-sedu kemarin malam.
  • Diki tertawa terbahak-bahak saat menonton standup comedy.
  • Riski berlari kencang ketika lomba.
  • Rino tidur pulas di kamarnya.
  • Hujan turun deras sekali tadi malam.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Kalimat Tunggal Secara Lengkap semoga dengan adanya ulasan tersbeut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *